11. Penampilan tokoh Warsono dilihat
dari dialog yang diucapkannya merupkan tokoh……..
a.
protagonis b. tokoh baik c. antagonis d.
monolog e. dialog
12.
Anto
|
:
|
Dik, nanti sore jadi, bukan?
|
Didik
|
:
|
Jadi apa?
|
Anto
|
:
|
…………….
|
Didik
|
:
|
Oh, ya.. aku hampir lupa.
Untung kau ingatkan. Antara sekolah kita dengan sekolah Bunga Indah, bukan?
|
Anto
|
:
|
Betul. Kalau tidak menontonnya,
rugi kita. Ha … ha … ha
|
Didik
|
:
|
Ya, karena primadona kita akan
turun nanti. Ok. Sampai nanti sore
|
Kalimat
yang tepat untuk melengkapi dialog di atas adalah ……..
a.
Mengerjakan
PR matematika di rumah Liani
b.
Menyaksikan
bola voli di TV
c.
Kita
menjenguk Wanto di RSUP bersama Rita anak SMA Bunga Indah
d.
Kita
mendengarkan bersama siaran Kreasi Remaja di TVRI
e.
Menonton
pertandingan bola basket
13. Dari kutipan dialog di atas dapat diketahui Anto dan Didik
adalah …….
a.
pemain b. atlet c.
senang olah raga voli d. senang
bermain bola e. senang basket
Kutipan I untuk
menjawab soal no 14 – 16
Syahdan, maka adalah
raja dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka pun tiada beranak seorang
jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan
orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan
yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak
itu seorang menteri yang tua diantara
daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata katanya, “Adapun
hamba yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara,
mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?
14. Amanat cerita kutipan di atas ………
a.
Dalam
sebuah musyawarah hendaknya meminta pendapat semua anggota yang hadir
b.
Setiap
manusia pasti akan meninggal dunia, sekalipun raja
c.
Sebaiknya
seorang raja memiliki keturunan agar ada
yang meneruskan keturunannya
d.
Segala
sesuatu harus diputuskan secara musyawarah mufakat
e.
Orang
yang muda diberi kesempatan menyampaikan gagasannya
15. Bacaan di atas merupakan kutipan dari sebuah ……..
a. Novel b. Roman c. cerpen d. Hikayat e. Dongeng
16. Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan
tersebut di atas …….
a.
setiap
negara mempunyai seorang pemimpin yang dipilih rakyat
b.
kepemimpinan
yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa
c.
orang
tua lebih berpengalaman dari pada orang muda dalam segala hal
d.
memberi
kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah
e.
bermusyawarah
untuk memberi kesempatan berbicara kepada yang berwenang
Menurut
ibu yang didengar dari ayah, sebab terjadi penikaman terhadap opzichter Belanda
itu karena opzircher mengganggu istri-istri mereka, dan rupanya kuli-kuli
kontrak itu sudah gelap matanya, tidak dapat lagi menahan hati melihat opzirchter
itu mengganggu istri-istri mereka. Lalu mereka memutuskan beramai-ramai
menyerang si opzircher.
17. Konplik dalam kutipan tersebut adalah ……….
a.
rasa
marah (gelap mata) kuli-kuli kontrak terhadap opzircher
b.
rasa
benci istri kuli-kuli kontrak terhadap opzircher yang kurang ajar
c.
opzircher
merasa marah karena istri kuli-kuli kontrak tidak patuh kepadanya
d.
Rasa
tertekan perasaan istri-istri kuli kontrak terhadap suami mereka
e.
Opzircher
merasa terhina istri kuli-kuli kontrak menolaknya
18. Berikut perbedaan hikayat dengan novel kecuali …
Hikayat
|
Novel
|
a.
tema
istana sentries
|
tema kemasyarakatan
|
a.
sudut
pandang orang pertama
|
sudut pandang orang ketiga
|
b.
statis
|
dinamis
|
c.
bahasa
klise
|
Bahasa modern
|
d.
anonym
|
Ada pengarangnya
|
Ibu sedang berada di jendela, melihat
keluar dengan jahitan di tangannya. Dari jauh terdengar bunyi tabuh
bersahut-sahutan. Gunardi masuk dari kiri dan berhenti.
|
||
Ibu
|
:
|
(tidak
menoleh benar). Malam lebaran Nardi,
dengarlah tabuh itu bersahut-sahutan. Pada malam lebaran seperti ini dia
pergi, pergi dengan tidak meninggalkan kata.
|
Gunardi
|
:
|
(dengan
kesal) Ayah ……….?
|
Ibu
|
:
|
Keesokan
harinya, hari lebaran. Sesudah sembahyang aku memaafkan dosanya.
|
Gunardi
|
:
|
Kenapa
Ibu ingat waktu yang lampau?, mengingat kepada orang yang tak pernah
mengingat kita.
|
Ibu
|
:
|
(Memandang
Gunardi). Aku merasa ia masih ingat pada kita, Gunardi.
|
Gunardi
|
:
|
(pergi
ke meja makan) Mintarsih pergi kemana, Bu?
|
Ibu
|
:
|
Mintarsih
keluar tadi mengantar barang jahitan
|
Gunardi
|
:
|
(heran)
Masih saja menerima barang jahitan, Bu? Bukankah Mintarsih tak perlu lagi
kerja keras membanting tulang sekarang
|
Ibu
|
:
|
Biarlah,
Nardi, nanti kalau ia sudah tidak bersuami kepandaiannya itu tak akan sia-sia
|
Gunardi
|
:
|
(Memandang
ibu dengan kasih). Sebenarnya ibu hendak mengatakan penghasilan kita tidak
cukup untuk makan sekeluarga (diam sebentar) bagaimana dengan lamaran orang
itu, Bu?
|
Ibu
|
:
|
Mintarsih
nampaknya belum mau bersuami, tetapi orang itu mendesak juga.
|
19. Kutipan di atas berisi ………
a. Ibu
yang pemaaf walau ditinggal suaminya
b. keluarga
yang akan menikahkan anak perempuannya
c. ibu
yang tidak sabar d.
Gunarti yang kesal dengan ibunya e. ibu
yang tukang jahit
20. Watak ibu dalam kutipan di atas ……..
a. lemah b. sabar c. sakit d.
ingat ayah e. ingin menikahkan Mintarsih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar