Minggu, 11 Agustus 2013
Senin, 05 Agustus 2013
Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi
Paragraf Agumentasi ialah jenis
paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai
bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin
bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf
argumentasi, yaitu:
1.
Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca
yakin.
2.
Memerlukan fakta untuk membuktikan
pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik, dll.
3.
Menggali sumber ide dari pengamatan,
pengalaman dan penelitian.
4.
Penutup berisi kesimpulan.
Jenis-jenis paragraf
argumentasi:
1.
Pola Analogi adalah penalaran
induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Contoh Pola
Analogi: Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika
manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi
rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan
semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
2.
Pola Generalisasi (pola umum) adalah penalaran
induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh Pola Generalisasi: Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa,
ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang
lainmendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang.
Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
3.
Pola Hubungan Sebab Akibat adalah paragraf
yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai
pada simpulan yang menjadi akibat. Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar. Ditambah
lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen
di desa ini selalu gagal.
Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk
karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan
keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf
persuasi, yaitu:
1.
Persuasi berasal dari pendirian bahwa
pikiran manusia dapat diubah.
2.
Harus menimbulkan kepercayaan para
pembacanya.
3.
Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan
atau penyesuaian melalui epercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.
Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik
agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.
Persuasi memerlukan fakta dan data.
Contoh paragraf
persuasi:
Masyarakat Hindu di
Bali memiliki upacara kematian yang sangat unik dan memiliki daya tarik
tersendiri untuk wisatawan asing maupun lokal. Ritual unik ini disebut dengan ngaben. Ngaben
adalah ritual atau upacara pembakaran mayat sebagai simbol penyucian roh orang
yang sudah meninggal. Karena dalam pelaksanaannya membutuhkan berbagai
perlengkapan dengan biaya yang cukup besar, maka tidak semua orang telah
meninggal bisa langsung di aben. Jenazah yang belum di aben biasanya akan
dikubur terlebih dahulu sambil menunggu semua perlengkapan ngaben telah siap
dan lengkap. Jika ingin melihat ritual pembakaran mayat yang sangat unik ini,
tidak ada salahnya anda berkunjung ke Provinsi Bali karena Upacara Ngaben
dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Hindu di Bali
Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi
adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan
informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan
tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan
pengetahuan.
Ciri-ciri paragraf
eksposisi:
1.
Memaparkan definisi dan memaparkan
langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
2.
Gaya penulisannya bersifat imformatif.
3.
Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang
tidak bisa dicapai oleh alat indra.
4.
Paragraf eksposisi umumnya menjawab
pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Contoh Paragraf
Eksposisi:
Sejak zaman dahulu,
nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya beserta manfaatnya bagi
manusia. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tapi juga
bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini memilikii ciri fisik sebagai
berikut: daun berbentuk panjang dengan duri kedua sisi daunnya, tebal, dan
berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah
buaya sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang
mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan.
Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur
rambut, tapi juga sebagai minuman yang menyehatkan seperti teh lidah buaya yang
terbuat dari daun lidah buaya yang dikeringkan dan kuliner sepert: kerupuk dan
jelly lidah buaya.
Paragraf eksposisi
terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
- Eksposisi Definisi, batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri.
Contoh paragraf
eksposisi definisi:
Ceplukan adalah
tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak
terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim penghujan. Tumbuhan ini
memiliki tinggi antara 30-50 Cm, dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang
yang berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning.
Daging buah ceplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung
beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit
paru-paru, kencing manis, dan beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa
khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan karena diangggap
sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan tumbuhan liar yang
lain.
- Eksposisi Klasifikasi ialak paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
Contoh paragraf
eksposisi klasifikasi:
Sistem penamaan
jenis-jenis kritik sastra bervariasi, tergantung pada pendekatan yang
digunakan. Pendekatan moral menekankan pada pertalian karya sastra dengan
wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan
karya sastra yang berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang.
Pendekatan impresionistik menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan
pada efek personil karya sastra pada kritikusnya.
- Eksposisi Proses, paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
Contoh paragraf
eksposisi proses:
Lemon dan jeruk
nipis ternyata memiliki khasiat sebagai penghilang jerawat. Kedua buah ini
mengandung citric acid yang sangat kaya dan sangat baik untuk memindahkan
sel-sel kulit mati yang bisa menjadi penyebab jerawat. Cara menggunakannya
ialah dengan mencampurkan perasan lemon atau jeruk nipis dengan air mawar,
kemudian oleskan di wajah secara merata dan biarkan selama 10-15 menit. Setelah
itu bilas wajah dengan air hangat. Penerapan yang dilakukan secara rutin dan
konsisten selama 15 hari akan memberikan hasil yang maksimal.
- Eksposisi Ilustrasi (contoh), pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti" dan "bagaikan."
Contoh paragraf
eksposisi ilustrasi (contoh):
Sebenarnya, kondisi
ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai
aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka
kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini
menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti
daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang
papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang
permanen.
- Eksposisi Pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun begitu", "sebaliknya".
Contoh paragraf
eksposisi pertentangan:
Orang yang gemar
bersepeda, pada umumnya ialah orang-orang yang suka pada alam. Sebaliknya,
orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana
terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di
desa-desa.
- Eksposisi Berita ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar
Contoh paragraf
eksposisi berita:
Para pedagang daging
sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor
daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai
70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
- Eksposisi Perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
Contoh paragraf eksposisi
perbandingan:
Tinju bukanlah jenis
olah raga yang banyak peminatnya, yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda
dengan olah raga jalan kaki, peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Karena,
tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.
- Eksposisi Analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.
Contoh paragraf
eksposisi analisis:
Beragam teori
dikemukakan untuk menemukan latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang
berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn
memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang
dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut …
Pararaf Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang
menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca.
Artinya penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa
yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.
Contoh Paragraf Deskriptif:
Masih melekat di
mataku, pemandangan indah nan elok pantai Swarangan. Gelombang ombak yang tidak
terlalu besar datang bergulung silih berganti menyambut siapapun yang datang
seakan ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang
terhampar luas tanpa ada karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi.
Sejauh mata memandang yang kulihat hanya laut yang terbentang luas dan biru.
Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombak yang terus-menerus menghempas
kakiku dan terasa asin ketika air laut itu menyentuh bibirku karena
percikannya. Disepanjang bibir pantai kulihat wisatawan beserta keluarga dan
teman-teman mereka berkumpul membentuk suatu kelompok kecil untuk menikmati
keindahan pantai Swarangan. Tidak jauh dari tempat itu aku juga melihat
beberapa wisatawan berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain
dengan air, atau berfoto-foto dengan latar belakang pantai. Meskipun tak
seramai dengan pantai-pantai yang sudah terkenal di kancah nasional maupun
internasional pantai ini tak pernah surut oleh wisatawan yang datang.
Ciri-ciri paragraf
deskriptif ialah:
1.
Menggambarkan atau melukiskan suatu benda,
tempat, atau suasana tertentu.
2.
Penggambaran dilakukan dengan melibatkan
panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
3.
Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat
atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
4.
Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna,
ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Didalam paragraf
deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:
1.
Pola Spasial
2.
Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang
adalah pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi penulis saat
menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi 2 pola
yaitu:
1.
Pola Subjektif ialah pola yang menggambarkan
objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari penulis.
Pola Objektif ialah
pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa
adanya tanpa disertai opini penulis.
Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea
merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat,
karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga
membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa
bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama
(kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini
terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang
pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok
paragraf yang dapat diungkapkan.
Jenis-jenis Paragraf
Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah jenis
paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan
waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita.
Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan
atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh,
setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Contoh paragraf narasi:
Kemudian mobil
meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan
terikat di leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu bawahan suaminya
beserta istri-istri mereka pada keluar rumah untuk menyongsong. Tuan Hasan
memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba menyambut
kedatangan nyonya Marta.
Paragraf narasi juga
dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu:
- Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
Contoh paragraf
narasi ekspositoris:
Siang itu, sabtu
pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah
kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis
melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke
tangsi, mengiringi Akhmad, memepelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis
yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars
Jalan" yang dirasa tepat untuk mengantar Akhmad, sang pengantin ....
- Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.
Contoh paragraf
narasi sugestif:
Patih
Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke
tubuh Tunjungsekar. tapi, aneh sebeleum menyentuh tubuh Tunjungsekar, pedang
itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi
ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu, Akan
tetapi, semuanya gagal.
Langganan:
Postingan (Atom)